Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Esai

PR Bagi Petugas Pelayanan Rumah Sakit Oleh: Ainun Jariah

Tribun Timur, 28 Mei 2019 ADA BANYAK pasien pengguna jasa Rumah Sakit (RS) sebelum datang ke RS tertentu akan mencari tahu bagaimana pelayanannya. Baik dari pihak yang memiliki pengalaman di RS maupun dari berita-berita yang beredar di sekitarnya. Masyarakat enggan datang ke Rumah Sakit X jika tahu kondisi pelayanan dari RS tersebut kurang baik atau jika tahu fasilitasnya kurang memadai. Jika pasien yang memiliki tingkat ekonomi tinggi mungkin akan mencari RS swasta, dengan kata lain RS berkualitas meski harus mengeluarkan uang berlebih. Namun bagaimana dengan pasien tingkat ekonomi rendah? Mungkin satu satunya yang pemerintah sarankan yaitu penggunaan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang kini dikelola oleh BPJS Kesehatan. Akan tetapi, layanan BPJS Kesehatan dirasakan oleh beberapa pihak masih memiliki kekurangan. Baca juga:  Mendidik Anak Sejak dalam Rumah Tindakan Petugas Bukan rahasia lagi, terkadang di sebuah RS ada petugas pelayanan berbuat teledor saat melakukan t...

Mendidik Anak Sejak dalam Rumah oleh Ainun Jariah

Tribun Timur, 2/3/2019 PERNAHKAH Anda mendapati orang tua yang marah kepada anaknya? Apa yang mereka katakan? Bagaimana dengan kalimat orang tua yang menghakimi anaknya dengan sebutan “anak nakal” atau “anak bodoh”. Di antara kita pasti pernah mendengar atau bahkan kita sendiri yang menjadi pelakunya.  Ketika kita mendapati anak berbuat salah, terkadang orang tua langsung menyebutnya sebagai anak nakal. Di sekolah maupun di rumah, kata-kata yang tak pantas didengar oleh anak terlempar dengan mudah. Tanpa pernah berpikir panjang sebenarnya siapa yang telah memberikan didikan tidak baik pada mereka.  Sangat mengherankan, ketika orang tua mendapati anaknya keliru dalam melakukan suatu hal, namun orang tua enggan memperbaiki. Alih-alih mau mencari penyebab masalah, mereka serta merta menyalahkan sang anak.  Contoh sederhana mari kita ambi daril kasus yang paling banyak terjadi. Misalnya merokok. Orang tua biasa marah ketika mendapati anaknya merokok, namu...

Menyelamatkan Diri di Media Sosial oleh: Ainun Jariah

   Di abad 21 ini, siapa sih yang tidak punya akun media sosial? Bukan hanya kaum milenial saja, bahkan orangtua hingga anak-anak pun terkadang telah berlebihan menggunakannya. Menurut Chris Garrett media sosial merupakan alat, jasa, dan  komunikasi  yang memfasilitasi hubungan antara orang dengan satu sama lain dan memiliki kepentingan atau kepentingan yang sama.    Media sosial bisa diumpamakan sebagai dua belah mata pisau yang pada akhirnya bisa membunuh. Anda barangkali pernah menonton Searching (2018) sebuah film yang menceritakan tentang seorang ayah (diperankan oleh Jhon Cho sebagai David Kim) yang menemukan kenyataan bahwa putrinya (diperankan oleh Michelle La sebagai Margot Kim) menghilang dari keberadaan. Bahkan di era modern dengan teknologi canggih, David harus menemukan jejak digital putrinya hingga akhirnya ia mengetahui bahwa putrinya sedang tidak baik-baik saja, seperti yang selama ini ia duga. Media sosial bisa sangat bermanfaat ...

Bagaimana Kamu Merayakan Tahun Baru?

DUA HARI lagi kita akan memasuki tahun baru, apakah kamu termasuk orang yang merayakannya? Bagaimana kamu merayakan pergantian tahun? Apa dengan menyalakan berbagai macam petasan? Atau sekadar mengajak do’i hiburan semisal pergi ke pinggir pantai? Simpelnya begini. Menurutmu pentingkah tahun baru dirayakan dengan foya-foya?  Aku adalah orang yang sangat acuh tak acuh pada perayaan yang menguras isi dompet dengan hal-hal yang mungkin kurang bermanfaat, setidaknya ini dari kacamataku.  Meskipun sudah menjadi hal yang lumrah di negeri kita saat pergantian tahun, petasan menjadi penghias langit, suara elekton atau musik menggantikan bunyi jangkrik di saat larut. Atau bunyi gas dan knalpot motor yang saling beradu. Apakah semua itu bermanfaat? Bagaimana jika suara petasan itu kita gantikan dengan lantunan ayat-ayat Allah? Atau doa-doa malam kita yang diantar oleh malaikat menjadi penghias langit? Atau bunyi gas dan knalpot motor yang besar itu kau hen...

Bercermin dari Desa Kanreapia Oleh Ainun Jariah

Saat ini penulis sedang mengikuti KKN. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakulikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi. Hal ini juga didasari atas PP No 66/2010 tentang perubahan atas PP RI No 17/2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan tinggi. Penulis ditempatkan oleh Badan Pengurus (BP) KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 53 di Kabupaten Gowa tepatnya di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao. Desa yang terkenal sebagai daerah terdingin di Kab. Gowa selain Malino dan Malakaji ini memiliki tujuh dusun. Total penduduknya 4735 orang dengan 1.108 kepala keluarga. Saat pertama kali tiba di desa ini, penulis dan rombongan mahasiswa lainnya langsung disambut dengan antusias oleh masyarakat desa. Selain memiliki kawasan yang bersih dan dihuni oleh masyarakat yang ramah, budaya gotong royong dan rasa kekeluargaan antar masyarakat terasa masih kental. Penulis dapat ber...

Rumah Buku ala Pertamina Oleh: Ainun Jariah

Green Village (pemberdayaan ekonomi), Pertamina SEHATI (kesehatan), Bright with Pertamina (pendidikan) dan Ecopreneurship (kewirausahaan). Empat pilar tersebut merupakan issue program pemeliharaan dan pengembangan masyarakat sebagai bentuk program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) VII Sulawesi. Ke empat pilar ini telah direalisasikan oleh pihak Pertamina dalam berbagai kegiatan. Seperti pemberian dana UKM kepada masyarakat, pemeriksaan bagi wanita lanjut usia setiap bulan, menyantuni anak yatim, mengadakan pasar murah dan masih banyak lagi. Kegiatan CSR ini dilakukan di daerah pesisir Pattingalloang dan daerah Tamallabbang, Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Di sini penulis mencontohkan daerah Pattingalloang sebagai suatu project plan dari daerah yang menjadi tempat terlaksananya program CSR. Mengapa Pattingalloang yang dipilih, sebab nama Karaeng Pattingalloang sudah tidak asing di telinga masyarak...

Strategi Agar Sulawesi Selatan Bebas Narkoba Oleh: Ainun Jariah

“Anak merupakan investasi dan harapan masa depan bangsa.” (Ida Octari, Aktivis Anti Narkoba) Dewasa ini narkoba tidak lagi menjadi hal yang tabu. Narkoba telah merambah ke seluruh lapisan masyarakat baik di kota besar hingga pelosok desa. Sebagaimana yang dilansir portal berita makassar.tribunnews.com (6/12/2017), jajaran Polda Sulawesi Selatan menangkap 252 pelaku kasus narkoba selama 20 hari berlangsungnya operasi bersinar (Sapu Bersih Narkoba) terhitung sejak 15 November sampai pada tanggal 4 Desember 2017. Dari 252 pelaku narkotika itu, barang bukti yang diamankan mulai dari obat somadril, PCC, sabu-sabu, hingga ekstasi. Awal tahun 2018 ini sendiri khususnya di Sulawesi Selatan kerap kali hadir berita tentang penangkapan pengedar atau pemakai narkoba. Hal ini mendorong angka kasus penyalahgunaan narkotika tahun demi tahun naik. Sebagaimana diolah dari BNN Sulsel, angka pengguna narkoba di Sulawesi Selatan tahun 2016 berjumlah 130.400 orang dan naik menjadi 130.800 jiwa pada tah...

Sulawesi Selatan Berkarakter Literasi Oleh: Ainun Jariah

“Literasi akan membimbing bangsa ini untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.” (Najwa Shihab) LITERASI adalah jalan yang digunakan demi memajukan sebuah bangsa dan negara. Salah satu upaya untuk membumikan literasi di Provinsi Sulawesi Selatan adalah dengan memanfaatkan para penggiat literasi yang berdomisili di Sulsel untuk melakukan gebrakan program yang terstruktur di dalam masyarakat. Selain itu, hadirnya komunitas-komunitas literasi atau Taman Bacaan Masyarakat (TBM) bisa ikut membantu menyukseskan penyebaran virus literasi ini ke semua lini masyarakat. Dari tingkat strata paling rendah hingga ke strata sosial tertinggi. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pemerintah meluncurkan program bernama Gerakan Literasi Nasional (GLN) dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Sebagaimana dilansir pada portal badanbahasa.kemendikbud.go.id dituliskan bahwa Gerakan Literasi Nasional (GLN) merupakan salah satu bagian da...

Empat Hal yang Membentengi Diri dari Korupsi Oleh Ainun Jariah

Sejumlah media tak henti-hentinya memberitakan kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. Baik itu di televisi, koran maupun radio. Korupsi merupakan kata yang sudah sangat lazim mampir di telinga kita. Korupsi bukan lagi hal yang tabu di masyarakat Indonesia. Menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjelaskan bahwa korupsi adalah setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Baru-baru ini Presiden Jokowi mengumumkan jumlah kasus korupsi yang berhasil diunggah di media. Dan rata-rata pelaku korupsi dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jabatan. Sebagaimana berita yang dilansir oleh liputan6.com menyatakan bahwa: “Hingga hari ini sudah 122 anggota DPR dan DPRD, 25 ...

Media Sosial dan Hoaxs oleh :Ainun Jariah

06 April 2017, 09:54:43 - Akhir-akhir ini media sosial dibanjiri hoaks yang tak jarang membuat banyak pengguna sosial media (sosmed) menjadi khawatir. Seperti halnya berita penculikan anak yang sedang marak baru-baru ini. Setelah tersebarnya berita penculikan anak di berbagai media sosial, banyak orang tua resah menunggu anaknnya selama sekolah. Sebagaimana dilansir Liputan6.com (25 Maret 2017) mengatakan, di Ngawi, Jawa Timur, wanita paruh baya penderita gangguan jiwa menjadi korban main hakim sendiri karena dituduh penculik anak. Inilah salah satu contoh akibat berjamurnya hoaks yang ada di media sosial (medsos) mengenai penculikan anak, yang memicu masyarakat main hakim sendiri dan membuat banyak ibu rumah tangga tidak tenang. “Ini sangat bahaya kalau hoaks ini dibiarkan dan dipercaya masyarakat. Harusnya masyarakat mengantisipasi hal itu dengan banyak merenung dan terus belajar bijak dalam hal apa pun. Intinya masyarakat harus tahu dampak buruk dari hoaks i...

MEA: Maju Atau Terjajah ? Oleh Ainun Jariah

MEA singkatan dari masyarakat ekonomi asean, saat ini telah hangat diperbincangkan di seluruh negara ASEAN. Tak terkecuali di Indonesia sendiri. Baik didunia pemerintahan, bisnis maupun di perguruan tinggi telah banyak diperdebatkan akan dampak negatif dan positif dari kebijakan ini. Pertemuan dan seminar yang membahas mengenai MEA telah banyak diadakan dalam rangka mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi pasar bebas yang akan masuk dinegara kita pada akhir tahun 2015.            Dalam banyak seminar, dikatakan bahwa MEA sangat bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat ASEAN. Di samping itu, dengan hadirnya MEA juga dapat meningkatkan penanaman modal asing (PMA) yang akan membuka lapangan kerja baru. Akan tetapi yang menjadi masalah adalah mampukah kita sebagai masyarakat pribumi bersaing dengan negara-negara lain yang jauh lebih berkembang dibandingkan Negara kita, Indonesia? Tidak menutup kemungkinan kita akan tengge...

Konsistensi PT Semen Tonasa dalam Menyandang U4 di Kawasan Timur Indonesia

AINUN JARIAH (Mahasiswa Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar) ainunjariiah12@gmail.com Ainun Jariah K ONSISTENSI  dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti tetap; tidak berubah-ubah; taat asas; kesesuaian; sejalan. Konsistensi adalah hal yang sangat sulit untuk dijaga. Sebab, ada banyak pengaruh-pengaruh dari lingkungan yang mampu menggoyahkan konsistensi itu sendiri. Namun, dalam hal ini PT. Semen Tonasa berhasil menjaga konsistensinya dalam menghasilkan produk yang unggul dan bermutu. Ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan serta penghargaan yang telah didapatkannya sejak tahun 1968.      PT Semen Tonasa (Persero) adalah penghasil semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia. Perusahaan yang berdiri sejak 1968 ini terletak di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Jaraknya sekitar 68 kilometer dari kota Makassar. PT Semen Tonasa mempunyai lahan seluas 715 hektare dan emp...