Langsung ke konten utama

Postingan

PR Bagi Petugas Pelayanan Rumah Sakit Oleh: Ainun Jariah

Tribun Timur, 28 Mei 2019 ADA BANYAK pasien pengguna jasa Rumah Sakit (RS) sebelum datang ke RS tertentu akan mencari tahu bagaimana pelayanannya. Baik dari pihak yang memiliki pengalaman di RS maupun dari berita-berita yang beredar di sekitarnya. Masyarakat enggan datang ke Rumah Sakit X jika tahu kondisi pelayanan dari RS tersebut kurang baik atau jika tahu fasilitasnya kurang memadai. Jika pasien yang memiliki tingkat ekonomi tinggi mungkin akan mencari RS swasta, dengan kata lain RS berkualitas meski harus mengeluarkan uang berlebih. Namun bagaimana dengan pasien tingkat ekonomi rendah? Mungkin satu satunya yang pemerintah sarankan yaitu penggunaan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang kini dikelola oleh BPJS Kesehatan. Akan tetapi, layanan BPJS Kesehatan dirasakan oleh beberapa pihak masih memiliki kekurangan. Baca juga:  Mendidik Anak Sejak dalam Rumah Tindakan Petugas Bukan rahasia lagi, terkadang di sebuah RS ada petugas pelayanan berbuat teledor saat melakukan t...

Sebuah Perjalanan Mencintai Buku

17 Mei 2019 Jadi kemarin itu adalah hari buku yaaa? Di beranda media maya banyak yang berfoto dengan buku. Tak mau ketinggalan, saya pun ingin menceritakan awal mula saya suka buku. Saya kurang ingat kapan persisnya, tapi yang saya ingat baik. Sudah sejak SD kakek saya selalu menyuruh saya membacakan buku untuknya. Mulai dari kisah Bilal sahabat Nabi yang sangat teguh dalam mempertahankan aqidahnya. Bilal yang disiksa dengan sangat ganas oleh majikannya karena memilih untuk memeluk Islam. Berat batu yang menindih tubuhnya tidak menggoyahkan sedikit pun lidahnya untuk tetap mengucapkan kata "ahad".  Buku yang berhasil membuat mataku basah waktu itu. Selain buku tentang kisah Bilal, yang paling berkesan dan sangat suka saya baca adalah kisah 25 Nabi dan Rasul, kumpulan cerita Wali Songo, dan tidak lupa, dulu ada buku dongeng yang selalu saya tunggu-tunggu untuk dipinjamkan oleh teman adalah buku dongeng hadiah dari @dancow . Maklum waktu itu saya belum minum susu...

Ketika Haus dan Lapar melanda

Hari ini saya sangat haus dan lapar. Beberapa minggu terbaring sakit membuat saya harus istirahat total dari bepergian dan membaca buku. Sempat saya beberapa kali meraih buku yang ada di rak kamar saya. Tapi, setiap kali membaca satu kalimat kepala saya menjadi pusing dan sakit. Saya pun kembali menaruhnya dan tidak membacanya.  Hari ini setelah saya mulai bisa berjalan dan sedikit beraktivitas saya kembali meraih buku. Saya mulai membacanya. Tetap saja, saya masih merasa sedih. saya belum mendapati buku yang saya inginkan.  Dulu, jika mau baca buku dan genre yang aku inginkan itu tidak ada di rumah pastilah aku langsung ke Gramedia. Tapi, kali ini harus sabar dulu dari bepergian dan hanya bisa membaca tulisan tersebut lewat media daring. Sedih, ya pasti. Belum lagi harus membatasi diri dari menghadiri acara-acara kepenulisan yang terlalu jauh. Tapi, semoga acara lemas dan masa pemulihan cepat berakhir dan saya bisa kembali beraktivitas seaktif biasanya.  ...

Perihal Kehilangan by Ainun Jariah

perihal kehilangan, tidak ada yang tak sedih saat  kehilangan sebuah harapan terlebih jika dia adalah calon atau pun malaikat kecil yang selama ini kau idamkan dulu, aku pernah merasakan kehilangan seseorang  tapi rasanya tidak sesedih saat ini sebab dulu hanya ada satu pasang mata yang menangis Ibu sangat sedih saat kau menyakiti Ibu saat itu kau mangamuk meminta untuk keluar tapi Ibu bertahan agar kau tetap di dalam hingga sebagian darimu di keluarkan paksa oleh orang yang ibu doakan semoga segera insaf dan bertobat kamu yang seharusnya masih utuh di dalam tubuh ibu pun keluar tanpa izin tapi, Ibu bersyukur, sempat merasakan bahagianya memilikimu meski hanya sesaat enam pekan bersamamu menjadi alasan di setiap manja Ibu menjadi jembatan senyuaman Ayahmu tak ada yang bisa kita salahkan untuk sebuah kehilangan Ibu sangat ingin memarahi dokter yang mengeluarkanmu dengan paksa tapi Ibu juga salah telah begitu lemah untukm...

Paket Buku Ainun Jariah

Diskon buku Ainun Jariah Hai sahabat Jariah, sudah lihat buku terbaru saya? Alhamdulillah bulan ini buku Perempuan dan Perasaannya telah selesai cetak. Bertepatan dengan bulan ultah saya yang ke 24, yakni Maret. Selain buku Perempuan dan Perasaannya , tiga buku terdahulu Jariah ikut dicetak ulang juga loh. Buku yang mana saja? Kumpulan cerpen Kisah Kita Terbata s, Kumpulan puisi Aku Perempuan , Novel Rindu di Tepi Senja. Kabar baiknya lagi, kami dari pihak penulis dan penerbit akan memberikan diskon 15% bagi teman-teman yang memesan ke-empat buku Jariah. Berminat? Pesan segera dengan cara klik tautan di sini.

Mendidik Anak Sejak dalam Rumah oleh Ainun Jariah

Tribun Timur, 2/3/2019 PERNAHKAH Anda mendapati orang tua yang marah kepada anaknya? Apa yang mereka katakan? Bagaimana dengan kalimat orang tua yang menghakimi anaknya dengan sebutan “anak nakal” atau “anak bodoh”. Di antara kita pasti pernah mendengar atau bahkan kita sendiri yang menjadi pelakunya.  Ketika kita mendapati anak berbuat salah, terkadang orang tua langsung menyebutnya sebagai anak nakal. Di sekolah maupun di rumah, kata-kata yang tak pantas didengar oleh anak terlempar dengan mudah. Tanpa pernah berpikir panjang sebenarnya siapa yang telah memberikan didikan tidak baik pada mereka.  Sangat mengherankan, ketika orang tua mendapati anaknya keliru dalam melakukan suatu hal, namun orang tua enggan memperbaiki. Alih-alih mau mencari penyebab masalah, mereka serta merta menyalahkan sang anak.  Contoh sederhana mari kita ambi daril kasus yang paling banyak terjadi. Misalnya merokok. Orang tua biasa marah ketika mendapati anaknya merokok, namu...

Tentang Kesedihan Abadi

ada luka yang begitu rimbun di matanya sesak yang jungkir balik menghantam dadanya sudah bertahun-tahun ia pergi sudah berkali-kali ia berpindah berharap luka itu akan sembuh namun, tiap kali musim penghujan datang luka itu kembali basah  akan abadikah lukanya?  sebisa mungkin ia berdamai dengan hatinya memaafkan dan mengikhlaskannya tapi, tak ada yang berubah katanya, ia bisa memaafkan  namun luka tidak bisa terlupakan 08 Januari 2018 Jariah's                        sumber gambar: Blog teraktual

Menyelamatkan Diri di Media Sosial oleh: Ainun Jariah

   Di abad 21 ini, siapa sih yang tidak punya akun media sosial? Bukan hanya kaum milenial saja, bahkan orangtua hingga anak-anak pun terkadang telah berlebihan menggunakannya. Menurut Chris Garrett media sosial merupakan alat, jasa, dan  komunikasi  yang memfasilitasi hubungan antara orang dengan satu sama lain dan memiliki kepentingan atau kepentingan yang sama.    Media sosial bisa diumpamakan sebagai dua belah mata pisau yang pada akhirnya bisa membunuh. Anda barangkali pernah menonton Searching (2018) sebuah film yang menceritakan tentang seorang ayah (diperankan oleh Jhon Cho sebagai David Kim) yang menemukan kenyataan bahwa putrinya (diperankan oleh Michelle La sebagai Margot Kim) menghilang dari keberadaan. Bahkan di era modern dengan teknologi canggih, David harus menemukan jejak digital putrinya hingga akhirnya ia mengetahui bahwa putrinya sedang tidak baik-baik saja, seperti yang selama ini ia duga. Media sosial bisa sangat bermanfaat ...

Perjalanan Karya Ainun Jariah (Jariah's)

Senandung Rindu merupakan buku pertama yang kami rampungkan di tahun 2015, buku ini adalah kumpulan puisi yang ditulis oleh saya dan @kampuspuisi. Saat itu kami baru saja merambah ke dunia kepenulisan dan perbukuan dengan mengikuti berbagai event yang diadakan oleh penerbit-penerbit indie. Lalu tahun 2016, naskah yang sudah lama tersimpan dan bersemayam di leptop mulai saya edit dan rampungkan. Dan akhirnya terbitlah ia dengan judul novel Rindu di Tepi Senja. Novel ini telah mengalami revisi beberapa kali selama dua tahun ini dan akhirnya pindah penerbit pada tahun 2018. Buku Aku Perempuan dan kumcer Kisah Kita Terbatas merupkan kumpulan puisi dan cerpen yang telah diterbitkan oleh beberapa media cetak di Sulsel yang kemudian kami susun menjadi sebuah buku di tahun 2017 lalu. Terakhir 2018, di tahun ini telah rampung sebuah naskah puisi dan prosa yang berjudul Perempuan dan Perasaannya. Buku ini sebenarnya akan diterbitkan pas di hari pernikahan saya di bulan April lalu, namun kar...

Pertanyaan Simpel untuk yang Kebelet Nikah

Di tahun 2018 ini, Allah menganugrahiku rezki dan amanah. Sebuah buku yang mampu mengubah 90% kehidupan kita. Bukan lagi buku puisi couple yang berisi syair-syair romantis. Tapi buku yang bisa kalian dapatkan di kantor KUA. Aku tahu buku ini adalah buku impian semua perempuan, tapi sebelum memiliki buku ini saya ingin memaparkan sedikit pertanyaan sederhana terkait kehidupan pernikahan. Pertanyaan yang bisa membantumu untuk berpikir jauh. Jauh sebelum kemauan untuk kebelet nikah tanpa pikir panjang dan mental yang matang. *Dik, Sudahkah kau mampu untuk bersabar? Bersabar menerima keadaan calon suamimu? Bersabar menerima keluarganya, bersabar hidup dalam kesederhanaan? bersabar dalam berjuang? Misal, Bersabar melihat rumah yang berantakan? *Sudahka kau mampu bangun pagi-pagi sekali?  Memasak, menyiapkan sarapan untuk calon suamimu? Tidak sampai disitu, kau harus mencuci piringnya, lalu membersihkan rumahmu, menyapu rumah, merapikan tempat tidurmu?  Lalu, bagaimana jika k...