Matahari telah menghilang.
Tapi, aku masih bertahan di tempat duduk ini.
Hari ini tiba2 saja semua orang menjadi asing di mataku.
Aku ingin sendiri.
Sendiri menikmati sepi.
Aku ingin tenang saat ini.
Tanpa bising suara pikiranku yang telah kusut beberapa bulan ini.
Sudah lama aku tak menikmati kesendirian ini.
Ternyata aku baik-baik saja begini.
Tanpa, orang yang telah mulai belajar mematahkan bahagiaku.
Tanpa orang yang telah belajar melemparkan duri dari lidahnya.
Tanpa orang yang mulai menampakkan kejenuhannya.
Aku baik-baik saja begini.
Aku telah belajar dari masalalunnya.
Aku takut, sifatnya yang dulu terulang lagi.
Mencintai orang lain di saat hati yang lain sedang bertumpu pada hatinya.
Aku sebaiknya menghindar.
Aku tidak ingin sakit hati lagi
Sebab, gejala masalalunya telah mulai menampakkan rohnya.
Sebenarnya aku telah melupakan semuanya.
Masalalunya.
Masalaluku.
Aku telah menguburnya.
Hanya saja dia yang memaksaku merenung dan kembali menggali keping-keping lama yang telah terkubur.
Aku baik-baik saja begini.
Sendiri ditemani waktu yang kian merayap menjadi gelap.
Aku baik-baik saja di sini.
Sendiri di kursi putih ini.
06.00
09 Nov. 16
Kursi putih pojok Pelataran fakultas Tarbiayah dan keguruan
Komentar
Posting Komentar