Wahai kamu yang katannya selalu mencintaiku. Masihkah kalimat itu akan terlontar jika sekiranya aku tak lagi bisa tersenyum untukmu?
Kakiku tak mampu lagi melangkah bersamamu?
Masihkah kalimat itu teguh di bibirmu?
Bukan.
Tapi, akankah kalimat itu tetap utuh di hatimu?
***
Berkali-kali kulemparkan pertanyaan itu pada embun yang mampir di ujung mawar, berkali-kali pula aku di tertawakan.
Kakiku tak mampu lagi melangkah bersamamu?
Masihkah kalimat itu teguh di bibirmu?
Bukan.
Tapi, akankah kalimat itu tetap utuh di hatimu?
***
Berkali-kali kulemparkan pertanyaan itu pada embun yang mampir di ujung mawar, berkali-kali pula aku di tertawakan.
Komentar
Posting Komentar