Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puisi

Perihal Kehilangan by Ainun Jariah

perihal kehilangan, tidak ada yang tak sedih saat  kehilangan sebuah harapan terlebih jika dia adalah calon atau pun malaikat kecil yang selama ini kau idamkan dulu, aku pernah merasakan kehilangan seseorang  tapi rasanya tidak sesedih saat ini sebab dulu hanya ada satu pasang mata yang menangis Ibu sangat sedih saat kau menyakiti Ibu saat itu kau mangamuk meminta untuk keluar tapi Ibu bertahan agar kau tetap di dalam hingga sebagian darimu di keluarkan paksa oleh orang yang ibu doakan semoga segera insaf dan bertobat kamu yang seharusnya masih utuh di dalam tubuh ibu pun keluar tanpa izin tapi, Ibu bersyukur, sempat merasakan bahagianya memilikimu meski hanya sesaat enam pekan bersamamu menjadi alasan di setiap manja Ibu menjadi jembatan senyuaman Ayahmu tak ada yang bisa kita salahkan untuk sebuah kehilangan Ibu sangat ingin memarahi dokter yang mengeluarkanmu dengan paksa tapi Ibu juga salah telah begitu lemah untukm...

Tentang Kesedihan Abadi

ada luka yang begitu rimbun di matanya sesak yang jungkir balik menghantam dadanya sudah bertahun-tahun ia pergi sudah berkali-kali ia berpindah berharap luka itu akan sembuh namun, tiap kali musim penghujan datang luka itu kembali basah  akan abadikah lukanya?  sebisa mungkin ia berdamai dengan hatinya memaafkan dan mengikhlaskannya tapi, tak ada yang berubah katanya, ia bisa memaafkan  namun luka tidak bisa terlupakan 08 Januari 2018 Jariah's                        sumber gambar: Blog teraktual

Jangan

jangan rindu, nyessek jangan mencariku, aku ini liar jangan menunggu, lama. Jariah's Gowa, 17 Desember 2018 sumber gambar: Dunia Informasi

Puisi-puisi bahasa Makassar dari kelas IV MI Anassappu Bontonompo

Momen yang sangat berharga untuk saya di tanggal 5 Mei 2018. Tulisan di atas mungkin bagi kita hanya tulisan biasa yang menyerupai cakar ayam. Namun, tahukah kalian jika tulisan-tulisan ini memiliki arti yang mendalam bagi yang dapat memahami bahasa Makassar. Hari ini saya memberikan pelajaran Muatan Lokal kepada siswa-siswi saya di MI Anassappu Bontonompo. Pelajaran muatan lokalnya yaitu Bahasa Daerah. Demi mengembangkan imajinasi dan tetap mempertahankan budaya lokal, saya memberikan tugas membuat puisi kepada siswa saya menggunakan bahasa daerah Makassar Tidak saya sangka, beberapa puisi mereka membuat saya meleleh dan menitikkan air mata. . -Fitriyana Menuliskan tentang kesyukurannya terhadap uang jajan yang diberikan oleh ayahnya. Sedikit banyaknya tidak jadi masalah baginya. Asalkan dia dan adiknya punya uang jajan yang akan dia bawa ke sekolah. . -Ahriani Puisi I Ia menceritakan kebiasaannya sebelum ke sekolah yang selalu membantu ayahnya mengurus sapi. Barulah pada jam 0...

Juni dan luka

hai Juni.. tak terasa kita kembali bersua, juni, kau tahu? aku mulai letih bersama harapku yang mulai menyusut dalam lingkaran kecewa yang tak kunjung redam kini, ku tanggalkan harap bersama angin mengejar bayang ilusi yang tak juga pasti logika beku tak ingin tahu putusan hati lahirkan tangis akankah waktu menjadi penawar? entahlah.. mungkin esok semua akan pulih @jariah's www.vebma.com

Rusuk yang Patah

dia hanya sepotong rusuk yang pernah patah tak lagi berani memandang pelangi yang pernah ia anggap indah benturan dan goncangan perih membuatnya tabu akan sebuah kepercayaan bersahabat dengan sepi adalah pilihan hidupnya memandang pelangi adalah neraka batin yang akan membakar amarah jiwanya hujan, kepada hujan bawalah serpihan-serpihan perihnya  ajari ia tuk kembali merajut kepercayaan sampaikan padanya ada hati yang sedang menunggunya menunggu beku tuk cair @Jariah's www.miyanali.com

Aku mencintaimu. Sungguh!

aku tetap berdiri kokoh ditengah keping rindu yang kian menumpuk aku pernah menampakkan inginku mengajakmu bersandar dalam palung jiwaku tapi, sekeras apapun aku berlari  menggapaimu, kau tak jua menangkap harapku dan akhirnya, aku memilih menikam hatiku yang terus berontak waktu pun terus melaju dengan angkuhnya merayu pun tak ada guna ia tak akan pernah kembali hingga saat ini, aku masih tetap di posisi yang sama melatih diri membalut luka bersembunyi di balik topeng kepalsuan semuanya tak apa semua ini sudah cukup bagiku menemukanmu dalam bahagia adalah nikmat yang akan selalu kusyukuri. @jariah's InfoUnik.Org

Berterimakasihlah pada Jarak

kita bertengkar lagi, lagi dan lagi semua karena jarak katamu kau tahu? aku juga tak lagi mampu menampung rindu tapi ,pantaskah kita menghakimi jarak? berterimakasihlah pada jarak ia telah membuat rindu ini hadir rindu yang akan  menguatkan  cinta kita percayalah. @jariah's Pinterest

Aku pecemburu

Lalu kenapa jika aku pecemburu? Masalah? Jika ia. Maka  berhentilah Yakinku, Akan datang orang yang menghargai cemburuku Kamu ingin aku berubah? Gampang. Lepaskan aku. Enyahlah dari hidupku Beranjaklah dari sisiku Lekas pergi Dan jangan pernah kembali Sebab hadirmu adalah luka @Jariah's ErmaCS's Blog - WordPress.com

Cerita Subuh

Subuh telah bertandang Dedaun terlihat tunduk pada tangkainya yang tenang Aku yakin ia sedang sibuk bertasbih Merapalkan doa dan keagungan penciptannya Mengalahkan jiwa-jiwa yang masih memeluk lelapnya Dalam keheningan subuh Burung-burung bernyanyi memecah sunyi Embun menyeruak naik dengan riangnya Bertanda kehidupan akan kembali berputar 17 Mei 2017 Saat subuh dalam peraduan berbagi kabar positif.com

Aku lupa Cara Merangkai Puisi

Aku lupa Aku lupa cara merangkai puisi sebab, angin tak lagi sepoi Hujan tak lagi dingin Pagi tak lagi sejuk Senja tak lagi merona Entah aku yang telah mati rasa Atau mereka yang tak lagi acuh Aku lupa cara merangkai puisi Sejak kepergianmu Puisiku tak lagi utuh 16 Mei 2017 hipwee.com

Aku ingin menuntaskan kisah hari ini

Hatiku nanar mendapatinnya berdua Luka ia lapisi dengan dusta Lalu ia percikkan dengan cuka Sekarang, Aku tak akan pernah ingin kembali Sebab marahku tak lagi berarti Dan diam menjadi tempatku sembunyi 26 maret 2017 12.42 wita

Sebuah Usaha Melupakan By Ainun Jariah

Aku ingin berhenti bersamamu Berhenti berharap, Berhenti menunggu. Saat ini aku telah menyerah.. Ini adalah dua tahun setelah janjimu padaku Dan saat ini lelah telah bertandang menghampiriku Bertahan dalam ketidakpastian Sama halnya bermain dalam kekosongan Ini masalah hati yang terus merontah Meski ci nta tak pernah berkurang kadarnya  Tapi janjimu telah lapuk termakan  waktu Mungkin kehilangan akan mengajarkanmu arti  hadirku Orang yang selalu kau abaikan marahnya Orang yang selalu kau beri sakit Meski aku tahu setelah melepasmu Akan datang sepi  yang  setia memeluk malamku Itu lebih baik sekarang Daripada harus memakan janji yang tak pernah jadi nyata Hari ini, Kulepas kau bersama kekecewaan Puisi Ainun Jariah

Kepastian Akhir

Seperti malam-malam lalu Aku kembali memeluk malam dengan bibir basah Bercumbu di atas sajadah dengan setumpuk resah Tak henti merapal doa pamungkas pemberian ayah Aku tak tahu kemana akhir akan membawa Ke Surga atau malah ke Neraka? Yang pasti, Waktu akan selalu setia menjemput hari Tanpa undangan, tanpa rayuan Kepada hati yang masih tertidur di atas permadani nafsu Adakah bekalmu telah penuh? Jika tidak Lalu, mengapa kau masih tak acuh? 04:10 Sabtu 12 Nov. 2016 Dormitory

Aku menunggumu dalam Hujan

Kau tahu? Aku baru saja menemukan diriku di bawah hujan. Sendiri dalam hujan, membiarkan gigil memeluk tubuhku karena hujan,  Aku suka hujan.  Dan aku tidak pernah lari darinnya. Saat ini, aku menunggumu di dalam hujan Sebab, aku tidak mau kau melihat airmataku.  Aku menunggumu dalam hujan. Aku menunggumu dalam hujan. Aku menunggumu dalam hujan. Hingga airmataku sendirilah yang menjadi hujan. Aku menunggumu dalam hujan Tapi, kau ternyata tak suka hujan. Aku tetap menunggumu dalam hujan. Sebab, aku telah menjadikan diriku sebagai hujan. 17:07 Pelataran Fakultas Tarbiah dan Keguruan (Dalam Hujan) 09 Nov. 16

Menyimpan Rindu oleh: Ainun jariah

Mula pertemuan kita.. Untukmu yang tak bernama.. Hangat senyummu memainkan Rasa.. Alunan kata Menyambut raga. Melihatnya.. Menitipkan rona merah wajah Ampunkan .. Dan maafkan.. Gemericik air menembus pori.. Alam menyapa menghantarkan cinta  Lembut irama mengalun sendu.. Aku terbawa tarian hujan.. Nalarku memuai menghasilkan asa. Gapai ia atau hibahkan.. Pikirku mulai tak fokus.. Riuh detak jantung mulai berlomba. Apakah dia tahu ini apa? Tidak.. Aku bisa saja menahtakan cinta.. Malu, Aku hanya perlu mengendalikanya.😊 17.36 Piba dorm. *U dia yang tak Bernama"

Rindu oleh: Ainun jariah

Mendera Merontah Kumat Piba dorm. 15 agustus 2015 At 11:58 wita Telah terbit di kaifa Publishing

Cinta oleh:Ainun jariah

Tak terjamah Tak terjemah Piba dorm. 15 agustus 2015 At 12:03 wita

"..........." oleh: Ainun jariah

Semilir angin mendera asa Bangunkan rindu yg tak bernyawa Bias senja memeluk jiwa Ada kedamaian yang menyapa Gemericik air ternyata peka Membasuh rasa hanyutkan rindu Tuangkan semua lewat aksara Cukup Allah tempat mengadu Jika nanti tiba masa Nyanyikan rindupun tak mengapa Tak ada sekat antara kita Semoga tercipta cinta surga Piba dorm.14 agustus 2015 At 08:53 wita Telah terbit pada Kaifa Publishing Dalam Buku Senandung Rindu

Senandungkan aku An-nisa oleh: Ainun jariah

Dengan apakah aku harus meminangmu? Tanyamu? Aku tersenyum Diam katakanlah Akan aku penuhi meski itu susah Dengan tumpukan emaskah? Atau dengan jejeran istanah? Syaratku sederhana Sesederhana cintaku Senandungkan aku An-nisa Agar kau tahu semua tentangku Lafalkan aku Ar-rahman Agar kita belajar tentang Makna syukur dan kasih sayang Ajari aku Surah Lukman Bekal untuk mendidik anak tersayang Piba dorm.13-08-15 At 07:35 wita Telah terbit di kaifa Publishing.