Langsung ke konten utama

Pernikahan Tidak Harus Mematikan Mimpi


            Dulu, sebelum hari itu tiba.  Hari dimana kau mengucapkan kalimat sakral di depan penghulu Ada banyak kekhawatiran-kekhawatiran yang menyerang kita. Keragu-raguan akan masa depan. Tentang rezki, Pendidikan dan cita-cita. Namun seperti kebanyakan orang, di usia memasuki kepala dua, cinta menjadi masalah yang sangat memengaruhi kehidupan seseorang.KIta semua tahu efek dari jatuh cinta sangatlah besar. Keinginan untuk selalu bersama dan rindu yang selalu membandel adalah dua hal yang akan menyerang orang yang sedang jatuh cinta. Dan kita tahu baik bahwa tidak ada obat yang paling mujarab bagi kita yang sedang jatuh cinta namun tetap dalam naungan ridhonya adalah dengan jalan menikah. Seperti apa yang telah dikatakan oleh Nabi SAW. 
            Dari Ibnu Abbas ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kami belum pernah melihat (obat yang mujarab bagi ) dua orang yang saling mencintai sebagaimana sebuah pernikahan." (H.R. Ibnu Majah)
            Kita yang kala itu menginginkan ketenangan dan ketentaraman hati akhirnya memutuskan untuk bersatu. Menyingkirkan segala kekhawatiran dan keraguan. Jika itu  kebaikan, kenapa harus takut sedangkan Allah selalu bersama hamba yang terus berusaha. Hal inilah yang memantapkan hati kita untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Segala puji bagi Allah, satu bulan setelah pernikahan Allah membuktikan janjinya kita tidak pernah kekurangan. Rezki terus mengalir. Padahal jika dipikir gaji mu sebulan belum seberapa, itu pun harus di potong dulu untuk bayar hutang. Gajiku Pun sebagai honorer belum bisa terlalu diandalkan. Tapi, Keikhlasan dan ketulusan kita untuk terus berusaha dan berdoa. Allah selalu datangkan Rezki ke tangan kita. Rezki yang tak disangka-sangka dari mana datangnya. Mulai dari honor tulisan, pembeli buku kita, dan masih banyak lagi.  Terkadang saat sendiri saya meneteskan air mata. Bukan karena sedih. Tapi terharu untuk segala nikmat yang Allah berikan kepada kami. Dia yang masih bisa melanjutkan S2nya, dan in sha Allah saya yang akan terus berusaha mengejar beasiswa keluar negeri. Meski saya sadar akan membutuhkan waktu yang lama dan kerja keras untuk menuai hasilnya. Tapi, disaat kau percaya. Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah mingizinkan.  

            Dan yang paling penting adalah bahwa saya mendapatkan lelaki sederhana dan sangat sabar. Lelaki yang tahu bagaimana memperlakukan saya dengan baik, tidak pernah menuntut ini dan itu. Dan yang paling penting dia selalu senang setiap makan masakan saya. heheh
Lelaki penyuka tempe dan Ikan kering.  Semoga syukur tak pernah berhenti di hati kami.



DIA

Dia yang terbangun dengan mata sayu
Mengimaniku di setiap subuh 
Dia yang diam-diam membereskan tempat tidur
Saat istrinya sedang menggoreng ikan kering dan tempe
Dia orang yang paling pusing saat melihat tulisan di leptoku masih berantakan
Dia lelaki yang setiap pagi menyisir dan mengikat rambutku

Aku yang bahagia mencium tanganya setelah sholat
Aku yang terkadang tertawa kecil saat melihat hasil kerjanya di tempat tidur
(hanya membayangkan bagaimana jika lelaki membereskan tempat tidur)
Aku yang merasa bukan apa-apa setelah melihat tulisanku sudah tidak bertipo
Aku yang selalu ingin menjadi anak-anak di dekatnya

Dia & aku
Bercita-cita untuk selalu saling membahagiakan
16 Mei 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi-puisi bahasa Makassar dari kelas IV MI Anassappu Bontonompo

Momen yang sangat berharga untuk saya di tanggal 5 Mei 2018. Tulisan di atas mungkin bagi kita hanya tulisan biasa yang menyerupai cakar ayam. Namun, tahukah kalian jika tulisan-tulisan ini memiliki arti yang mendalam bagi yang dapat memahami bahasa Makassar. Hari ini saya memberikan pelajaran Muatan Lokal kepada siswa-siswi saya di MI Anassappu Bontonompo. Pelajaran muatan lokalnya yaitu Bahasa Daerah. Demi mengembangkan imajinasi dan tetap mempertahankan budaya lokal, saya memberikan tugas membuat puisi kepada siswa saya menggunakan bahasa daerah Makassar Tidak saya sangka, beberapa puisi mereka membuat saya meleleh dan menitikkan air mata. . -Fitriyana Menuliskan tentang kesyukurannya terhadap uang jajan yang diberikan oleh ayahnya. Sedikit banyaknya tidak jadi masalah baginya. Asalkan dia dan adiknya punya uang jajan yang akan dia bawa ke sekolah. . -Ahriani Puisi I Ia menceritakan kebiasaannya sebelum ke sekolah yang selalu membantu ayahnya mengurus sapi. Barulah pada jam 0...

Konsistensi PT Semen Tonasa dalam Menyandang U4 di Kawasan Timur Indonesia

AINUN JARIAH (Mahasiswa Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar) ainunjariiah12@gmail.com Ainun Jariah K ONSISTENSI  dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti tetap; tidak berubah-ubah; taat asas; kesesuaian; sejalan. Konsistensi adalah hal yang sangat sulit untuk dijaga. Sebab, ada banyak pengaruh-pengaruh dari lingkungan yang mampu menggoyahkan konsistensi itu sendiri. Namun, dalam hal ini PT. Semen Tonasa berhasil menjaga konsistensinya dalam menghasilkan produk yang unggul dan bermutu. Ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan serta penghargaan yang telah didapatkannya sejak tahun 1968.      PT Semen Tonasa (Persero) adalah penghasil semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia. Perusahaan yang berdiri sejak 1968 ini terletak di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Jaraknya sekitar 68 kilometer dari kota Makassar. PT Semen Tonasa mempunyai lahan seluas 715 hektare dan emp...

Cerpen Mappabajik by Ainun Jariah

Harian Amanah, 29 Oktober 2016 WAKTU telah menunjukkan pukul sebelas malam. Setelah semua tugas kuliahku rampung aku mendekati ranjang dan merebahkan tubuhku. Hujan di luar belum juga reda. Sesekali terlihat kilatan petir disertai gemuruh guntur. Aku menggigil dingin. Meskipun jendela dan pintu kamar telah terkunci, Udara dingin masih berhasil menembus tembok kamar. Aku menarik selimut yang berada tidak jauh dari kepalaku lalu membungkus badanku. Tentu saja Berharap malam ini aku bisa tertidur lelap. Namun, belum lama mataku terpejam, sebuah suara tiba-tiba membangunkanku. "Rahmat, Rahmat..."  "Rahmat buka pintumu cepat, kalau tidak, saya akan mati."  Aku tersentak kaget mendengar teriakan dan gedoran pintu yang sangat keras dari balik pintu. Dengan mata yang masih sedikit memicing aku bangkit membuka pintu kamar. Mataku membelalak heran melihat Rudi bersama Sari berdiri di depan pintu dengan pakaian basah kuyup. Tanpa meminta persetujuanku ter...