Langsung ke konten utama

Postingan

Cerpen Kisah Kita Terbatas by Ainun Jariah

Harian Amanah, 13 Februari 2016 Namaku Ainiy. Lengkapnya Zahratul Ainiy. Aku adalah mahasiswi baru di Universitas Islam Negeri Makassar. Aku lulus di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Biologi. Aku sangat bersyukur saat dinyatakan lulus di jurusan ini. Jurusan yang aku impikan dari dulu. "Alhamdulillah benar pesan ustadz Rasyid. Allah itu maha pemberi rezeki dan telah mengatur semua rezeki hambanya, selanjutnya tergantung kita mau menjemputnya atau tidak. Menjemputnya tentu saja dengan berusaha. Semut saja Allah perhatikan apalagi kita, lihat tuh semut di atas batu itu, dia mendapatkan rezeki karena dia berusaha mencari," Fahimah menunjuk semut-semut yang berjejer membawa makanan di atas sebuah batu besar di sampingku. Aku bersyukur Allah mengirimkan sahabat sebaik Fahimah kepadaku. Gadis cantik dan soleha. Anak dari salah seorang petinggi di pesantren. Anak ustadz Rasyid. Meskipun begitu dia tidak pernah sombong. Bukan hanya Fahimah, Ummi Aisyah dan u...

Cerpen Kekuatan Jiwa by Ainun Jariah

Waktu telah menunjukkan jam enam lewat tiga puluh menit. Sepagi ini aku sudah berada di atas pete-pete kampus yang akan mengantarku ke kampus 1 UIN Alauddin. Ini adalah rutinitas baru di setiap pagiku. Setelah beberapa menit menunggu penumpang, mobil akhirnya bergerak keluar. Pandanganku ikut menyusuri jalan sekitar kampus. Mataku tertuju pada seorang nenek dipinggir jalan Samata. Dia berjalan dengan tongkat di tangan dan membopong sebuah karung. Tubuhnya telah membungkuk. Entah apa yang membuatku terus memandanginya hingga penglihatanku tak dapat menjangkau bayangannya lagi karena mobil yang terus melaju. Aku akhirnya mengalihkan perhatianku pada buku yang kupegang. Sepanjang perjalanan aku menggunakan waktuku untuk membacanya. Meskipun hanya sekadar bacaan ringan, setidaknya dapat mengisi sedikit waktu kosongku dan tidak terlalu merasakan lamanya menunggu di pete-pete. "Astaga dua jam maki di pete-pete, belum paki sampai. Tidak masuk ma lagi jam pertama." Keluh seorang ...

Menyimpan Rindu oleh: Ainun jariah

Mula pertemuan kita.. Untukmu yang tak bernama.. Hangat senyummu memainkan Rasa.. Alunan kata Menyambut raga. Melihatnya.. Menitipkan rona merah wajah Ampunkan .. Dan maafkan.. Gemericik air menembus pori.. Alam menyapa menghantarkan cinta  Lembut irama mengalun sendu.. Aku terbawa tarian hujan.. Nalarku memuai menghasilkan asa. Gapai ia atau hibahkan.. Pikirku mulai tak fokus.. Riuh detak jantung mulai berlomba. Apakah dia tahu ini apa? Tidak.. Aku bisa saja menahtakan cinta.. Malu, Aku hanya perlu mengendalikanya.😊 17.36 Piba dorm. *U dia yang tak Bernama"

Rindu oleh: Ainun jariah

Mendera Merontah Kumat Piba dorm. 15 agustus 2015 At 11:58 wita Telah terbit di kaifa Publishing

Cinta oleh:Ainun jariah

Tak terjamah Tak terjemah Piba dorm. 15 agustus 2015 At 12:03 wita

"..........." oleh: Ainun jariah

Semilir angin mendera asa Bangunkan rindu yg tak bernyawa Bias senja memeluk jiwa Ada kedamaian yang menyapa Gemericik air ternyata peka Membasuh rasa hanyutkan rindu Tuangkan semua lewat aksara Cukup Allah tempat mengadu Jika nanti tiba masa Nyanyikan rindupun tak mengapa Tak ada sekat antara kita Semoga tercipta cinta surga Piba dorm.14 agustus 2015 At 08:53 wita Telah terbit pada Kaifa Publishing Dalam Buku Senandung Rindu

Senandungkan aku An-nisa oleh: Ainun jariah

Dengan apakah aku harus meminangmu? Tanyamu? Aku tersenyum Diam katakanlah Akan aku penuhi meski itu susah Dengan tumpukan emaskah? Atau dengan jejeran istanah? Syaratku sederhana Sesederhana cintaku Senandungkan aku An-nisa Agar kau tahu semua tentangku Lafalkan aku Ar-rahman Agar kita belajar tentang Makna syukur dan kasih sayang Ajari aku Surah Lukman Bekal untuk mendidik anak tersayang Piba dorm.13-08-15 At 07:35 wita Telah terbit di kaifa Publishing.

Penanti hati di losari oleh: Ainun jariah

Dalam riuh ombak yang sedang beradu angin berbisik hantarkan pesan rindu senja tersenyum jingga menjamu perindu hati ingin bertemu sudiang 07 agustus 2015 At 15:15 wita

Buku Usang oleh Ainun jariah

katamu kau tak sengaja temui kepingan kisah lama lalu kenapa kau bawa pulang? bukan maksud aku melarang tapi, kau buatku terserang badai hati yang panjang jiwa kosong dan gersang meratapi buku yang telah usang kau ajakku berkelana kunjngi halaman pertama kedua... ketiga.... dan... cukup terlalu jauh kita melangkah mari kita pulang tutuup kisah dan buang ah bukan.. mari kita simpan jadikan pelajaran untuk masa depan sudiang 08-08-2015 At 01:55 wita