Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Menyimpan Rindu oleh: Ainun jariah

Mula pertemuan kita.. Untukmu yang tak bernama.. Hangat senyummu memainkan Rasa.. Alunan kata Menyambut raga. Melihatnya.. Menitipkan rona merah wajah Ampunkan .. Dan maafkan.. Gemericik air menembus pori.. Alam menyapa menghantarkan cinta  Lembut irama mengalun sendu.. Aku terbawa tarian hujan.. Nalarku memuai menghasilkan asa. Gapai ia atau hibahkan.. Pikirku mulai tak fokus.. Riuh detak jantung mulai berlomba. Apakah dia tahu ini apa? Tidak.. Aku bisa saja menahtakan cinta.. Malu, Aku hanya perlu mengendalikanya.😊 17.36 Piba dorm. *U dia yang tak Bernama"

Rindu oleh: Ainun jariah

Mendera Merontah Kumat Piba dorm. 15 agustus 2015 At 11:58 wita Telah terbit di kaifa Publishing

Cinta oleh:Ainun jariah

Tak terjamah Tak terjemah Piba dorm. 15 agustus 2015 At 12:03 wita

"..........." oleh: Ainun jariah

Semilir angin mendera asa Bangunkan rindu yg tak bernyawa Bias senja memeluk jiwa Ada kedamaian yang menyapa Gemericik air ternyata peka Membasuh rasa hanyutkan rindu Tuangkan semua lewat aksara Cukup Allah tempat mengadu Jika nanti tiba masa Nyanyikan rindupun tak mengapa Tak ada sekat antara kita Semoga tercipta cinta surga Piba dorm.14 agustus 2015 At 08:53 wita Telah terbit pada Kaifa Publishing Dalam Buku Senandung Rindu

Senandungkan aku An-nisa oleh: Ainun jariah

Dengan apakah aku harus meminangmu? Tanyamu? Aku tersenyum Diam katakanlah Akan aku penuhi meski itu susah Dengan tumpukan emaskah? Atau dengan jejeran istanah? Syaratku sederhana Sesederhana cintaku Senandungkan aku An-nisa Agar kau tahu semua tentangku Lafalkan aku Ar-rahman Agar kita belajar tentang Makna syukur dan kasih sayang Ajari aku Surah Lukman Bekal untuk mendidik anak tersayang Piba dorm.13-08-15 At 07:35 wita Telah terbit di kaifa Publishing.

Penanti hati di losari oleh: Ainun jariah

Dalam riuh ombak yang sedang beradu angin berbisik hantarkan pesan rindu senja tersenyum jingga menjamu perindu hati ingin bertemu sudiang 07 agustus 2015 At 15:15 wita

Buku Usang oleh Ainun jariah

katamu kau tak sengaja temui kepingan kisah lama lalu kenapa kau bawa pulang? bukan maksud aku melarang tapi, kau buatku terserang badai hati yang panjang jiwa kosong dan gersang meratapi buku yang telah usang kau ajakku berkelana kunjngi halaman pertama kedua... ketiga.... dan... cukup terlalu jauh kita melangkah mari kita pulang tutuup kisah dan buang ah bukan.. mari kita simpan jadikan pelajaran untuk masa depan sudiang 08-08-2015 At 01:55 wita

Resep (Untuk dia pengemudi hati) oleh: Ainun jariah

Kala virus cinta mulai menjangkit Keping-keping kisah siap terakit Ada manis yang akan mengapit Ada pahit pembawa penyakit Gemuruh jantung   membalut nadi Warna warni hati bak pelangi Mainkan nada cinta seindah simfoni Siapkan hati jua teriris belati Tak usah khawatir Pengemudi cinta harus pandai menyetir Agar tak tergoda mantra nakal sang penyihir Kuatkan sabuk tak usah getir Komitmen dan kepercayaan jadi oli Tetap melaju menuju cinta sejati Jangan goyah maupun ingkar janji Biarlah merpati menjadi saksi Ikatan janji suci tetap abadi Sudiang 06 agustus 2015 At 08:06 WITA

Maaf (Aku kalah) Oleh: Ainun jariah

  Sampai kapan harus berjalan dalam lingkup ketidakpastian? Sampai kapan harus bertahan dengan goresan-goresan perih? Maaf, Aku kalah terhadap angin yang muda menghapus jejak-jejak Aku kalah terhadap ombak yang mampu menghanyutkan kisah Maaf, Saat ini aku sedang belajar, berlatih dan berusaha Belajar tersenyum untukmu Berlatih   melambaikan tanganku ke arahmu Hingga aku benar-benar telah siap   Lalu, mengatakan aku baik-baik saja bersamanya meski aku tahu pelajaranku kali ini adalah belajar untuk mengiris-giris hatiku sendiri sudiang 05 agustus 2015 At 01:03 WITA

Seribu kisah Pilu oleh: Ainun jariah

  Selalu ku kuatkan hati Selalu ku tegarkan jiwa Mengarungi hidup penuh liku Ingin membuang penat di hati Dan akhiri pilu ini Tuk mengalahkan deras ombak hidup Ku Tanya karang Mampukah ku tegar sepertimu? Mampukah ku menahan keras hidup ini? Haruskah ku nyanyikan rasa ini? Rasa yang selalu berkecamuk dihati Rasa yang selalu berusaha tuk ku abaikan Rasa yang tak seorangpun mampu memahaminya           Haruskah ku tulis kisah ini? Kisah yang meremukkan hati           Kisah yang menyimpan 1000 pilu Kisah yang bertabur air mata rindu..  jeneponto 20 okteber 2012

Sepenggal kata itu oleh: Ainun jariah

  Mungkin hanya sepenggal kata Namun menerkam labirin hati.. Menjelma menusuk jauh Ke dalam hati paling dalam           Hati telah berkabut           Hati telah tergores Kau ukir kata dasyat Kau taburkan dalam duka Mencoba lenyapkan kata itu Namun kata itu terlalu keras menari-nari dalam ruang pikirku Mencoba menepis Meredam emosi Mengangkat duri yang kau tancapkan Berharap ada embun penyejuk hati Ada angin yang membawa kata itu pergi… 03 juli 2013

Tidak u Ku Hindari oleh: Ainun jariah

Hari ini ku pijakkan kaki Menuju kota kenangan Hati berbisik lembut Sanggupkah kau mengingat Memori usang yang telah lama kau tanam? Ku termangu penuh resah Pikirku menerawang jauh Luapan emosi kembali membuncah Nelangsah yang dulu luruh Kini menguap tanpa batas Sulit meredam emosi. Hati dan pikirankupun terpenjara kebencian Ku pejamkan mata dalam-dalam Bangkit dan menepis rasa.. Meredamkan kebencian yang menghampiri Dan melanjutkan langkah yang sempat terhenti

Masihkah senja milik kita oleh: Ainun jariah

Sahabat .. Kau dimana? Mengapa tak ku dapat bayang wajahmu? Di sini.. Di bukit kecil ini.. Ku terduduk lesu dan termenung.. Mengingat saat kau masih disini Di sini aku masih menunggu.. Kembalilah sahabat Senja di ufuk barat mulai beranjak Temani aku dalam kelabu Rangkul ku dalam tumpukan perih ini Redamkan gemuruh rindu yang membuncah Kembalilah sahabat.. Pastikan senja masih milik kita.. Sekarang, esok, dan selamanya. Aku akan menunggu.. 1 desember 2013

Terjebak Rasa oleh: Ainun jaiah

Ada yang berbeda malam ini Ku sapa purnama tapi ia beranjak menyembunyikan sinarnya Ku tersenyum pada bintang tapi ia menghentikan kerlipnya Ku kirim sajak pada awan tapi dia menumpahkanya Angin lalupun hanya lewat tak menyapa Riuh jengkrik menambah gemuruh batin Malam berlalu begitu abstrak Aku termangu risih Hanya mampu menangis dalam pekatnya malam Sungguh Aku minta maaf` Kemarin malam aku tak sempat menyapa kalian bukan karena aku lupa Aku hanya terjebak dalam sebuah rasa… Sebuah rasa yang tak mampu aku jelaskan dgn kata Tapi, jika ini membuatmu marah Akan ku buang rasah ini. Tapi, tetap sinari ku dgn cahayamu Kirimkan kerlip dan dengarkan sajak yang ku kirim….. 06`03`2013